Hanif Fathin Ma'ruf

Rabu, 24 Agustus 2016

Lahirnya Anoman


Prabu Dasamuka, raja Alengka menerima wangsit bahwa Bayu Pitu yang mery\upakan kekuatan gaib akan turun di dunia. Bayu Pitu adalah tujuh anak buah Batara Bayu yang diperintahkan turun ke dunia untuk merasuk pada manusia terpilih.


Dalam perjalanannya mencari Bayu Pitu itu, Prabu Dasamuka berjumpa dengan mereka. Dasamuka berhasil menangkap Yaksabayu Bimamuka alias Resi Pulastya, dan dibawa ke Alengka. Di Alengka, Bimamuka dijadikan pujangga kraton. Kepada Bimamuka, Prabu Dasamuka meminta agar istri-istrinya dapat melahirkan anak-anak yang sakti. Berkat mantera Bimamuka, istri-istri Dasamuka melahirkan Trikaya, Trinetra,Trisirah, Trimurda, Yaksadewa, Triwenah, Narantaka dan Dewantaka.

Sementara di telaga Nirmala, Dewi Anjani bertapa telanjang ditemani emban Suwareh. Hanya sebatas leher ke atas yang menyembul ke atas. Ketika Batara Guru terbang di atas mereka, jatuhlah kama benih (mani) di atas daun kamal dan dimakan Dewi Anjani serta Emban Suwareh. Seketika itu juga mereka mengandung.

Keduanya lalu naik ke daratan, menangislah mereka karena mengandung, padahal tak pernah tersentuh pria. Batara Guru kemudian mendatangi mereka, lalu menerangkan bahwa yang mereka kandun gitu adalah putera Batara Guru. Ketika lahir, anak Anjani diberi nama Anoman alias Senggana, sedangkan Emban suwareh melahirkan anak yang diberi nama Kapi Suwenda.

Anoman dan Suwenda kemudian pergi ke kahyangan, menuntut Batara Guru agar diakui anak. Batara Guru pun meluluskan tuntutan itu.

Melihat hal itu, Batara Narada menertawakannya. Batara Guru lalu mengambil sehelai daun nila dan dicipta menjadi kera serta diakukan sebagai anak Batara Narada. Begitu pula dewa-dewa yang hadir, semuanya diminta mencipta anak kera sebagai anak mereka.

Kera-kera ciptaan dewa itu kemudian disuruh turun ke dunia dan mengabdi pada raja kera, Prabu Sugriwa, raja Guwakiskenda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar