Subali Gugur
Setelah berguru pada Resi Subali, dan memperoleh Aji Pancasonya, Dasamuka mencari akal agar gurunya itu mati, sehingga di dunia ini hanya Dasamuka seorang yang memiliki ilmu sakti itu.
Untuk mencapai tujuannya Prabu Dasamuka mengutus Kala Marica untuk berubah rupa menjadi dayang pengasuh Dewi Tara, dan kemudian menghasut Resi Subali.
Kepada Resi Subali, emban dayang yang sebenarnya adalah Kala Marica itu mengadu, bahwa Dewi Tara kini hidup menderita karena sering disiksa Prabu Sugriwa. Hasutan ini termakan oleh Subali, sehingga resi berujud kera itu segera pergi ke Guwakiskanda untuk menghajar adiknya, Sugriwa. Sugriwa kalah, tubuhnya dijepit di dahan pohon kamal.
Sementara itu, Prabu Dasamuka berhasil menculik Dewi Sinta, dibawa terbang ke Alengka. Dalam perjalanan, seekor burung raksasa melihat peristiwa itu dan mencoba menolong Dewi Sinta. Namun, Dasamuka lebih sakti. Terkena pedang Candrasa, Jatayu luka berat dan jatuh ke bumi.
Rama dan Laksmana yang mencari Dewi Sinta menemukan Jatayu yang sedang sekarat. Sebelum ajal, Jatayu sempat memberitahukan bahwa Dewi Sinta diculik Dasamuka dan dibawa ke Alengka. Rama dan Laksamana kemudian bertemu dengan Sugriwa yang
Rama dan Laksmana yang mencari Dewi Sinta menemukan Jatayu yang sedang sekarat. Sebelum ajal, Jatayu sempat memberitahukan bahwa Dewi Sinta diculik Dasamuka dan dibawa ke Alengka. Rama dan Laksamana kemudian bertemu dengan Sugriwa yang
sedang tersisa dijepit dua buah dahan. Sugriwa ditolong. Sebagai rasa terima kasih Sugriwa menyatakan kesanggupannya membantu Rama dalam usahanya membebaskan Dewi Sinta.
Sugriwa kemudian menantang Subali. Namun, dalam perang tanding itu Sugriwa kalah lagi. Rama lalu menyuruh Sugriwa mengenakan janur kuning di lehernya.
Ketika kakak beradik itu berperang tanding lagi, Rama memanah Subali. Sebelum ajal, Subali bertanya pada Rama, mengapa ia mencampuri urusan orang lain.
Rama menjawab, bahwa ia terpaksa membunuh Subali sebagai hukuman karena Subali mengajarkan ilmu Pancasonya pada Rahwana.
sumber : https://wayang.wordpress.com/2006/10/24/subali-gugur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar